Pages

Saturday, October 27, 2012

RUKUN ISLAM

Islam didirikan atas lima dasar, sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ
وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ.
“Islam didirikan atas lima dasar, yakni: (1) Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya; (2) mendirikan shalat; (3) mengeluarkan zakat; (4) puasa Ramadhan; dan (5) beribadah haji.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

1. Kesaksian tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba serta rasul-Nya merupakan keyakinan yang mantap, yang diekspresikan dengan lisan. Dengan kemantapannya itu seakanakan dapat menyaksikan-Nya.

Syahadah (kesaksian) merupakan satu rukun padahal yang disaksikan itu ada dua hal, ini dikarenakan Rasul n adalah mubaligh (penyampai) sesuatu dari Allah. Jadi, kesaksian bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah merupakan kesempurnaan kesaksian: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah.”

Atau, karena kesaksian (syahadatain) itu merupakan dasar sah dan diterimanya semua amal. Amal tidak sah dan tidak akan diterima bila tidak dilakukan dengan keikhlasan terhadap Allah dan dengan tidak mengikuti manhaj Rasul-Nya n. Ikhlas kepada Allah terealisasi pada kesaksian “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah.” Mengikuti Rasulullah terealisasi pada kesaksian “bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Buah syahadat (kesaksian) yang terbesar ialah membebaskan hati dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk serta tidak mengikuti selain para rasul-Nya.

2. Mendirikan shalat artinya menyembah Allah dengan mengerjakan shalat secara istiqamah serta sempurna, baik waktu maupun caranya.

Salah satu buah atau hikmah shalat adalah mendapat kelapangan dada, ketenangan hati, dan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.

3. Mengeluarkan zakat artinya, menyembah Allah dengan menyerahkan kadar yang wajib dari harta-harta yang harus dikeluarkan zakatnya. Salah satu buah atau hikmah mengeluarkan zakat adalah membersihkan jiwa dan moral yang buruk, yaitu kekikiran serta dapat menutupi kebutuhan Islam dan umat Islam.

4. Puasa Ramadhan artinya menyembah Allah dengan cara meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkannya di siang hari di bulan Ramadhan. Salah satu hikmahnya ialah melatih jiwa untuk meninggalkan hal-hal yang disukai karena mencari ridha Allah.

5. Naik haji ke Baitullah (rumah Allah), artinya menyembah Allah dengan menuju ke Al Baitul Haram (rumah suci) untuk mengerjakan syiar atau manasik haji.

Salah satu hikmahnya adalah melatih jiwa untuk mengerahkan segala kemampuan harta dan jiwa agar tetap taat kepada Allah. Oleh karena itu haji merupakan salah satu macam jihad fi sabilillah.

Hikmah-hikmah rukun Islam, baik yang sudah kami sebutkan maupun yang belum kami sebutkan akan dapat menjadikan umat sebagai umat yang suci, bersih, beragama yang benar, dan memperlakukan manusia dengan penuh keadilan serta kejujuran. Kebaikan syariat-syariat Islam yang lain tergantung pada kebaikan dasar-dasar ini. Kebaikan umat pun tergantung pada kebaikan agamanya, dan hilangnya kebaikan tingkah laku umat pun akan tergantung pada kadar hilangnya kebaikan agamanya.

Bagi yang ingin mengetahui penjelasan hal ini, silakan menyimak firman Allah, yang artinya:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah, kecuali orang-orang yang merugi.” (Al A’raf 96-99)

Untuk lebih jelasnya hendaklah Anda pelajari sejarah orang-orang terdahulu kita, karena dalam sejarah terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal dan bagi orang yang hatinya “bersih” (tidak ada hijab yang menutupi hatinya).

0 comments:

Post a Comment